Sabtu, 07 September 2013

Proto melayu dan deutro melayu

Proto Melayu / Melayu Tua
à orang Austronesia yg datang dr Asia pd 1500 SM
-          Jalur Barat à melalui semenanjung Melayu, Sumatra
-          Jaur Timur à Filipina, Sulawesi
à suku Dayak dan Toraja
b. Deutro Melayu / Melayu Muda
à 400-300 SM
à Suku Jawa, Melayu, Minang, dan Bugis

Kira-kira pada tahun 1500 SM bangsa Proto Melayu masuk ke
Indonesia. Bangsa Proto Melayu memasuki Indonesia melalui dua jalur/
jalan, yakni jalan barat, yaitu melalui Malaya - Sumatra dan jalan timur, yaitu
melalui Pilipina - Sulawesi Utara.
Bangsa Proto Melayu memiliki kebudayaan yang setingkat lebih tinggi
daripada kebudayaan Homo Sapiens Indonesia. Kebudayaan mereka adalah
kebudayan batu-baru atau Neolitikum (neo = baru, lithos = batu). Meskipun
barang-barang hasil kebudayaan mereka masih terbuat dari batu, tetapi telah
dikerjakan dengan baik. Barang-barang hasil kebudayaan yang terkenal ialah
kapak persegi dan kapak lonjong.
Kebudayaan kapak persegi dibawa oleh bangsa Proto Melayu yang
melalui jalan barat, sedangkan kebudayaan kapak lonjong dibawa melalui
jalan timur. Bangsa Proto Melayu akhirnya terdesak dan bercampur dengan
bangsa Deutero Melayu yang kemudian menyusul masuk ke Indonesia.
Bangsa Indonesia sekarang yang termasuk keturunan bangsa Proto Melayu,
misalnya suku bangsa Batak, Dayak, dan Toraja.


b. Bangsa Deutero Melayu (Bangsa Melayu Muda)
Kira-kira tahun 500 SM, nenek moyang kita gelombang ke dua mulai
memasuki Indonesia. Bangsa Deutero Melayu memasuki Indonesia melalui
satu jalan saja, yaitu jalan barat (yakni melalui Malaya - Sumatera ). Menurut
N. Daldjoeni (1984), bangsa Deutero Melayu atau Melayu Muda ini berasal
dari Dongson di Vietnam Utara, sehingga mereka ini kadang kala disebut
orang-orang Dongson. Mereka telah memiliki kebudayaan yang lebih tinggi
daripada bangsa Proto Melayu. Peradaban mereka ditandai dengan
kemampuan mengerjakan logam dengan sempurna. Barang-barang hasil
kebudayaan mereka telah terbuat dari logam. Mula-mula dari perunggu dan
kemudian dari besi. Hasil kebudayaan logam di Indonesia yang terpenting
ialah kapak corong atau kapak sepatu dan nekara. Di bidang pengolahan
tanah, mereka telah sampai pada usaha irigasi atas tanah-tanah pertanian
yang berhasil mereka wujudkan, yakni dengan membabad hutan terlebih
dahulu. Sudah selayaknya mereka mencari daerah-daerah seperti di Jawa
dan pantai-pantai Sumatra untuk digarap seperti di negeri asal mereka.
Mereka juga telah mengenal perikanan laut dan pelayaran, sehingga rute
perpindahan ke Nusantara juga memanfaatkan jalan laut. Bangsa Indonesia

sekarang yang termasuk keturunan bangsa Deutero Melayu, misalnya suku
bangsa Jawa, Madura, Menado dan Melayu 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar