Sabtu, 07 September 2013

Teori Pertumbuhan ekonomi

Teori pertumbuhan yang utama yang sudah dikemukakan pada masa sebelumnya adalah teori pertumbuhan ahli-ahli ekonomi klasik, teori Schumpeter mengenai pembangunan ekonomi dan teori Harrod-Domar.

1. 
Teori Pertumbuhan Klasik, diambil dasar dari Teori Pertumbuhan Adam Smith mengemukakan tentang proses pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang secara sistimatis, agar inti dari proses pertumbuhan ekonomi mudah dipahami, maka dibedakan dua aspek utama yaitu pertumbuhan output total dan pertumbuhan penduduk.
2. Teori Pertumbuhan Neo-Klasik
berkembang berdasarkan analisis-analisis mengenai panadangan ekonomi klasik, menurut teori ini, pertumbuhan ekonomi tergantung kepada pertambahan penyediaan factor-faktor produksi(penduduk, tenaga kerja dan akumulasi modal) dan tingkat kemajuan teknilogi. Pandangan ini didasarkan kepada anggapan yang mendasari analsis klasik, yaitu perekonomian akan tetap mengalami tingkat pengerjaan penuh dan kapasitas peralatan modal akan tetap sepenuhnya digunakan sepanjang waktu. Dengan kata lain sampai dimana perekonomian akan berkembang tergantung pada pertambahan penduduk, akumulasi capital dan kemajuan teknologi. Selain dari pada itu dalam memberikan perbandingan antara Teori pertumbuhan klasik dengan neo-klasik. Pemikiran kaum klasik bahwa perekonomian secara makro akan tumbuh dan berkembang apabila perekonomian diserahkan kepada pasar. Sedangkan kaum neo klasik merupakan oposisi dari pemikiran Keynes. Salah satu pemikiran neo-klasik adalah Washinton consensus, peran pemerintah dibatasi dengan mengasumsikan bahwa ada tangan yang terlihat (invisible hand) menrut Adam Smith yang mengatur ekonomi. Inti dari teori ekonomi klasik adalah kemakmuran dapat dicapai bila pasar dibiarkan berjalan sesuai dengan mekanismenya sendiri, tanpa campur tangan pemerintah. Tentunya segala macam teori yang mendukung adanya campur tangan pemerintah terhadap pasar akan bertentangan dengan pandangan klasik. Teori pertumbuhan Neo-klasik melihat dari sudut pandangan yang berbeda yaitu dari segi penawaran. Dimana factor-faktor produksi yang dianggap sangat berpengaruh terhadap penambahan output adalah tenaga kerja dan modalkerja. Salah satu perbedaannya adalah peran pemerintah dalam pembangunan, ajaran klasik menyakini bahwa peran pemerintah dalam perekonomian harus dibatasi, pemerintah berperan dalam penyediaan infrastruktur dan penjamin keamanan, sebaliknya Keynes berpendapat ekonomi harus di dorong oleh Pemerintah.

1) Teori pertumbuhan klasik
a. Adam Smith
 Suatu Negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi tercermin pada pertumbuhan output, pertumbuhan output bergantung pada pertumbuhan penduduk.
Pertumbuhan penduduk dianggap sebagai factor pasif dan aktif pada pertumbuhan output. Tinggi rendahnya output akan dipengaruhi oleh 3 komponen, yaitu:
1. Sumber-sumber alam
2. Tenaga kerja
3. Jumlah persediaan barang modal
b. David Ricardo
  Factor pertumbuhan penduduk yang semakin besar pada suatu saat akan menyebabkan jumlah tenaga kerja melimpah sehingga upah menjadi turun.
2) Teori pertumbuhan Neo Klasik Robert M Solow
   Bahwa output merupakan hasil dari 2 output input, yaitu modal dan tenaga kerja. Robert menggambarkan bahwa besar kecilnya tergantung pada capital dan tenaga kerja yang digunakan.
3) Teori pertumbuhan Harrod-Domar
   Menganggap bahwa penambahan modal akan meningkatkan kemajuan menghasilkan suatu barang dan menaikkan permintaan efektif.
4) Teori pertumbuhan Joseph Schumpeter
 Pertumbuhan ekonomi suatu Negara akan sangat bergantung pada jiwa kewirausahaan para pelaku eonominya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar